Mari mulai dari paragraf baru

Sudah kubilang, menulis saat tidak merasakan hal yang sama saat ingin kita tulis rasanya seperti berbohong. Harus membongkar mesin waktu dan memilah milah diksi yang tepat untuk hal yang sedang tidak kau rasakan saat itu juga. 

Aku memang pembosan paling cepat, entah...buku buku dan bacaan lain tentang self improvement yang menyita perhatian pertamaku saat melirik buku atau membuka halaman internet telah cukup mempengaruhiku 3 minggu terakhir ini. 

Walau begitu, aku tetap akan mengabadikan perasaanku dalam tulisan khususnya momen momen besar yang pernah ku lewati 1 tahun terakhir ini. Yang pasti, kejadian yang telah membuatku banyak belajar. Kapan kapan, kapanpun aku mau aku akan tetap menuliskannya. Mulai sekarang mungkin aku akan sedikit lebih berani mengubah gaya tulisanku dengan menyisakan ruang kalimat untuk hal hal baik yang harus kucatat di setiap peristiwa. Karena ketika membaca tulisan  tulisanku yang lama, aku terlalu banyak mengeluhkan sesuatu yang lama lama membuat suasana hati semakin memburuk.

Beruntunglah aku yang tiba tiba melemparkan pandangan ke sebuah buku berjudul Menata Kala karya penulis Novie Octaviane. Semua tulisannya telah mengubah pola pikirku sedikit demi sedikit. Benar kata penulis kesukaanku, Sapardi Djoko Damono, beliau bilang "pembaca akan berlari ke buku yang ia suka, pembaca akan mulai terpangaruh, lalu akan ada bekas tulisan yang pernah ia baca".

Ada untungnya juga selain buku, memang aku sedang semangat mencintai diriku sendiri. Sedang fokus pada perkembangan diri sendiri. Datangnya dari kekecewaanku telah bergantung lebih lama terhadap sesuatu. Entah terhadap manusia, hewan maupun benda. Dan itu sudah sangat berlebihan. Ketika aku sudah tak sanggup memaknai keberadaan diriku sendiri dan memandang diriku adalah pribadi yang tidak diinginkan, disitulah titik pertama otakku tertegun. Dan berbicara pada diri sendiri...

Aku ini siapa? 

Ok aku mulai menjawab pertanyaan simple ini dengan menata hidup dan waktuku satu persatu lagi. Walaupun ini sangat menghabiskan tenaga. Tapi, aku mempercayainya sebagai gejala positif. Iya, gejala positif pertanda bahwa aku telah bergerak keluar meniggalkan hal hal yang telah melewatkanku dalam ribuan kegiatan tak bermanfaat. 

Pikirku, kita tak akan pernah terlambat untuk bertumbuh baik. Kita tidak akan pernah terlalu dewasa untuk itu. Kita hanya perlu memulai tanpa banyak mempertimbangkan.


Baik kita mulai dari titik ini.

Komentar

Postingan Populer