Melukis Bayangmu

Hujan dibalik jendela membuat udara menusuk badanku, jaket tebal yang kupunya tidak menolongku lolos dari dinginnya sore ini. Remote tv yang sedari tadi aku cari akhirnya memutuskanku menonton televisi untuk mengusir kesepian saat ini. Sesekali deham petir mengagetkanku. Berita di televisi yang baru terlihat jelas headline-nya ini membuatku mengernyitkan dahi keheranan, belum sempat aku pahami semua isi berita itu, wajahmu mengagetkanku, tiba tiba muncul didalam inti otakku. Sebegitu mengganggunya kamu. Bahkan bayangmu mengalahkan kaos kaki yang tebal dan teh hangatku yang kubuat untuk membunuh dingin. Kenyataannya, pikiran ini membuatku semakin dingin dan pusing tidak karuan. Rasanya ingin mengeluarkan isi yang ada dikepalaku yang jelas-jelas ingatan tentang kamu terutama kemarin saat pertama kalinya kamu memboncengku ke tempat yang jauh. Aku cek ponselku yang terus-terusan berbunyi karena notif-notif chat box grup. Sekian kali aku melihat notifikasi baru dan nama kamu tidak kunjung muncul. Dari situ aku semakin menyadari, bahwa nama kamu adalah notifikasi favoritku. Untuk mengobati rindu yang yang tak berujung ini, aku menghabiskan waktu untuk membuka chat lama denganmu. Dan membacanya sampai puas.

Chat box itu penuh dengan kalimat-kalimat ingin tahu yang kaku, aku tidak pernah bosan mengulang baca sederetan kalimat-kalimat itu, tragisnya obrolan itu selalu berhenti menggantung, kita terlihat sama sama gengsi. Tapi kenapa aku selalu memberanikan diri untuk memulai obrolan. Aku hitung dengan jari tanganku yang kaku kedinginan lalu melemas karena memegang teh panas dalam gelas, jumlahnya lebih banyak aku yang memulai. Sialnya, aku selalu tidak bisa menyembunyikan perasaan, aku selalu gagal untuk menahan tidak memulai obrolan dengan orang yang aku suka. Seringkali penyesalan selalu datang diakhir, tapi aku selalu memilih jatuh kelubang yang sama, aku terus mengulang hal yang sudah kutau ujungnya. Bahkan selesai membaca chat lama itu, jariku memaksa untuk menulis sapaan sapaan kecil lalu aku hapus, lalu aku ganti kalimatnya dengan yang lebih pas, aku pilah-pilah beberapa kata yang menurutku kurang cocok lalu kuhapus lagi. Yang kulakukan adalah menghapus kalimat itu hingga habis lalu mematikan ponsel dan melemparnya kebelakangku. Wajahku menindih bantal dan tanganku membantu menahan kuat dengan arah yang berlawanan, badanku mengencang, membuat otot seperti menariknya ke satu titik hingga lututku menyentuh dada, otot wajahku mengeras dan mengerut, rasa yang aku tidak tahu namanya ini menusuk punggungku, mendorong dadaku hingga sesak. Apakah mengingatmu bisa semematikan ini? Kejadian yang seperti ini yang selalu terulang. 

Sebenarnya aku lelah, aku lelah dengan bayangmu yang selalu membuat isi kepalaku berkali kali saling terbentur didalamnya. Apa kamu tidak ingin merasakannya? Kalimat yang selalu kamu kirim di chat box Line itu mengisyaratkan kamu punya rasa yang sama, tapi tolong katakan apakah aku harus terus melanjutkannya atau tidak? Aku ini seorang perempuan yang tabiatnya harus selalu menahan dan menunggu. Rasanya aku ingin membongkar seluruh isi dadaku dan mengeluarkannya seketika didepanmu. Lalu aku takut kamu tidak memiliki perasaan yang sama. Perasaanku saat ini tidak lebih dari seperti membasinya teh yang dibiarkan dingin begitu saja.

Aku hanya takut apa ini kesalahan yang tidak boleh terulang. Ingatkah? Saat aku mencintai pria pilihanku itu dan berujung sesak karena ia tidak memiliki perasaan yang sama? Aku pernal bilang bahwa itu tulus, tapi kenapa terkadang ketulusan membuat aku memaksakan untuk memiliki? Sakit kan? Lalu pria-mu ini akan melakukan hal yang sama, Dev? Jangan terlalu bodoh mengambil kesimpulan. Dia hanya merespon kebaikanmu, dia hanya merespon sifatmu yang agresif sebagai perempuan. Duh

Tapi ...

Apa yang membuat dia bercerita tentang masa lalunya 'hanya kepada beberapa orang' saja dan aku salah satunya? Apa yang membuat dia terlihat nyaman berbicara denganku? Apa yang membuat dia kadang-kadang memberikan perhatian-perhatian kecil? Apa yang membuat dia terlihat merespon sikapku? Halah. Beginilah kalau jatuh cinta, seakan segalanya mulai dari 0. Kejadian-kejadian yang membuat hati ini terluka tidak pernah membuatku kapok. Terkaan-terkaan yang sebenarnya hanya untuk menghibur hati. Jika memang benar dia menaruh hati, dia akan mengatakannya. Lalu kapan? Apa kamu hanya menjadikanku tempat untuk beristirahat karena nyaman? Lalu bagaimana dengan hatiku yang mulai mengharap lebih? 

Aku tau semua berubah jadi begitu indah sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan yang spesial dan paling ditunggu. Diam diam aku senang menulis tentangmu, diam diam aku mencari tau tentangmu dari social media beranjak ke omongan-omongan orang. Aku menanyai beberapa orang yang dekat denganmu sesekali untuk tujuan bisa semakin dekat denganmu, tapi yang kudapat malah sakit saat mengetahui kamu pernah mencintai temanku yang manis itu. Aku kembali dengan tidak percaya diri kesekian kalinya.

Hai, pengisi denyut nadiku sekarang ini. Ketahuilah, aku mulai jatuh cinta tanpa tahu alasannya apa, aku mulai hanyut dalam segala tingkah yang kamu tunjukan didepanku. Aku diam kaku saat mendengar suaramu,  tercipta rasa yang begitu lemah untuk kutunjukkan saat aku bersamamu didepan ledekan-ledekan teman seorganisasi kita itu, aku membiarkan diriku terambang oleh rindu yang membawaku hanyut. Apa terlalu berlebihan? Bukankah setiap manusia selalu berlebihan saat jatuh cinta? Lalu tiba-tiba aku selalu membayangkan tanganmu menggenggam jemariku erat, jari-jarimu yang lihai itu meraba pipiku hingga merah jambu, aku membayangkan ini, membayangkan itu, sehingga otakku penuh dengan bayangmu dalam berbagai bentuk.

Apakah sampai saat ini kamu masih tidak mau berbicara ataukah tidak ada yang ingin dibicarakan? Sudah sekian lama mulut kita bisu dan hanya membiarkan mata kita mengungkapkan segalanya. Aku tidak lelah, aku hanya ingin semuanya terdengar jelas hingga aku tidak harus bersusah payah menebak-nebak isi hatimu. Katakan, apakah saat ini bayangku ada diotakmu?



Dariku, pemujamu dalam rindu yang tak berkesudahan.

Komentar

Postingan Populer