Berbanggalah sejenak, kamu selalu dirindukan

Aku menatap punggungmu yang terus menjauh, buru buru meninggalkanku. Membuatku bertanya tanya dalam sesal, mengapa waktu harus sesingkat ini. Aku yang selalu sulit menahanmu untuk tetap tinggal, tapi kamu tetap berjalan lurus menatap kedepan tanpa ingin menoleh ke belakang. Rasanya begitu ringan tubuhmu meninggalkanku duduk sendiri.

Harusnya aku tak sesenang ini, harusnya obrolan singkat ini tidak membuat perasaan ini selalu terbawa, tak membuat rindu selalu memberontak. Dalam obrolan yang lagi lagi selalu berakhir singkat ini, aku tidak sempat bercerita bahwa hujan yang datang mengguyur seenaknya tiba tiba berhenti dan menyebabkan pelangi muncul setelah aku bertemu denganmu.

Pertemuan singkat selalu terjadi saat aku tidak mengharapkannya, bayang wajahmu yang selalu sulit menyingkir dari otakku terus menghantui tiada bosan. Pertemuan siang itu terjadi, rasanya aku ingin menghentikan waktu, aku ingin membekukan sekelilingku. Hanya mengizinkan aku, kamu dan alunan musik yang bergerak. Aku ingin tetap begini. Jangan menolak! aku punya alasan atas pemaksaanku.

Berkali kali kutatap matamu, sesekali aku ingin mengetahui isi hatimu. Apa kamu merasakan perasaan yang sama? Aku bahkan tak tau kamu mengganggapku apa. Rasanya ingin aku memelukmu puas, Ka. Bersandar dibahumu. Menghapus mendung bersama. Hanya aku dan sederet senja yang mengerti. Hanya kepada rintik hujan aku bercerita betapa aku merindukanmu saat ini. Maafkan, aku selalu merindumu setiap hari.
Memang kalau aku ini gila nomor satu, karena selalu ingin tahu kabarmu, selalu ingin menemuimu, selalu merindukanmu habis-habisan. Aku pernah berulang kali berkata bahwa aku tidak mau terjebak dalam perasaan menunggu dan menyakiti diri sendiri. Tapi tiba kamu datang, aku berani terjebak dalam siksaan ini.

Aku sedang dalam keadaan sangat menggilaimu dan aku ingin terus gila. Aku sedang dalam keadaan merindukanmu. Dan ingin terus merindu. Tolong katakan, adakah selain matamu tempat membunuh rindu?

Terisnpirasi dari lagu Where'd You Go? - Fornt Minor dan Kamu

Komentar

Postingan Populer