Singgah di Kota Bandung

Selamat ulang tahun Bandung. Masih setahun singgah di Bandung. Merasakan satu tahun pergantian kota tua ini. Walau Bandung bukan tujuan utama orang luar saat ke negara kita, tapi Bandung adalah salah satu kota yang ada di list pertamaku untuk disinggahi. Kota kembang ini jadi tujuan utamaku saat masih SMA, walau sempat ingin ke Jogja, tapi ternyata Bandung adalah takdirku. Tempatku beradu nasib, mencari pembelajaran, bertemu orang-orang untuk mengukir masa depan.  
Bandung kota yang sejuk, kota yang indah, kota paling nyaman dengan Walikotanya yang someah, kota yang khusus bagi orang-orang yang merindukannya, mencintainya, dan ingin kembali padanya, kota untuk jatuh cinta kembali...
Bandung mengembalikan ingatanku pada masa itu, masa dimana aku selalu merindukan suatu tempat yang bahkan selalu luput dari ingatan. Budaya. Memang bukan rumahku, hanya tempat singgah sebentar, singgah untuk bisa menetap sekian lamanya, bersama orang yang aku temui saatku berada disini. 
Bandung membawaku mengingat sejuta kenangan yang seakan hilang dari otakku, kembali membawa perasaan yang seakan sudah pudar dari ingatanku. Aku menikmatinya. 
Bandung menyimpan berjuta rahasia dari pengunjungnya termasuk aku. Rahasia yang entah berapa kali ingin terucap dan belum sempat terucap yang mungkin akan jadi tempatku mengucapkannya kelak. 
Di sini, di kota ini, aku merasakan hal yang sempat ingin aku rasakan. Dan aku mendapatkannya. Aku menikmati keramaian kotanya, budayanya yang kental kembali menyuruhku untuk tidak melupakan Sunda, tempatku dilahirkan. Sesuatu yang sempat membuatku kurang percaya diri untuk memunculkan sifat asli daerahku, bahkan Bandung memberikan lebih dari itu. Dan aku menyukai senja di kota ini. Warna langit yang masih menjadi favorite ku ini memang bisa dinikmati di semua tempat. Tapi entah mengapa, aku baru menyadari bahwa Bandung membuatku makin menyukai senja. Aku mendapatkan rasa yang beda saat aku menikmati matahari terbenam di atas keramaian kerlap kerlip lampu sambil memandangnya dari Kota Lembang, senja yang memecah keramaian kota.
Dan aku merindukan sosok hitam manis dan tinggi yang berasal dari bukan kota ini, tapi bertemu disini.
Sosok yang mencintai keindahan Bandung dan selalu berkontribusi untuk kemajuan kota ini walau iapun merindukan kotanya. Ini semua tentang aku dan dia bertemu di kota ini. 

Komentar

Postingan Populer